6 Pertanyaan Sebelum Bekerja dengan Influencer – Apa kamu sudah tahu dengan influencer?
Influencer adalah orang yang memiliki ribuan hingga jutaan followers atau pengikut dan biasanya mereka memiliki pengaruh (influence) kuat terhadap audiensnya. Pengaruhnya yang luar biasanya ini, seringkali dimanfaatkan oleh para bisnis online dalam memasarkan barang atau jasanya.
Bekerja dengan influencer adalah salah satu cara terbaik untuk menjangkau audiens baru dan mendorong penjualan produk. Namun, kalau kamu bermitra dengan influencer yang salah, hal ini dapat membahayakan upaya dalam pemasaran brand bisnis kamu.
Dalam posting artikel Tech Team Indonesia ini, kami akan membagikan 6 pertanyaan penting, yang perlu untuk ditanyakan kepada diri sendiri sebelum bekerja dengan mitra influencer, so you can set yourself up for success!
6 Pertanyaan Sebelum Kerja Sama dengan Influencer!
1 Cek Apakah Mereka Cocok dengan Produk dan Layanan Kamu?
Ketika berbicara tentang “bekerja sama” dengan influencer, pertanyaan pertama yang selalu diajukan adalah: Seberapa baik influencer A selaras dengan merek, produk, atau layanan kamu?
Jika kamu mengalami kesulitan untuk memprediksinya, kamu perlu mempertimbangakan 4 area utama ini. Yuk kita bahas apa saja!
- Industry Niche
Maksudnya adalah memeriksa kembali apakah influencer yang ingin dibidik oleh kamu adalah orang yang memiliki latar belakang sesuai dengan produk, layanan dan jasa kamu.
Misalnya, jika kamu adalah perusahaan makanan anjing, maka kamu perlu mencari mitra influencer yang secara teratur memposting konten tentang anak anjing favorit mereka, daripada influencer gaya hidup umum.
Bila kamu berada pada perusahaan makanan, maka kamu perlu mencari influencer makanan atau food vlogger, supaya audience semakin percaya karena para influencer lebih kredibel atau terkenal di konten seputar kuliner.
Kemitraan akan terjalin dengan baik, ketika seorang influencer dapat dengan mulus mengintegrasikan produk atau layanan kamu ke dalam konten mereka sehari-hari. Itu harus sangat cocok sehingga bahkan tidak terasa seperti kemitraan berbayar.
2. Gaya Konten dan Estetika
Hal berikutnya yang perlu dipertimbangkan adalah seberapa baik sisi estetika seorang influencer yang selaras dengan nilai brand produk, jasa dan layanan kita.
Karena terkadang kita akan sering menemukan influencer yang ingin diajak bekerja sama, namun sisi estetika influencer seseorang tidak sesuai dengan produk atau jasa kita, menurut Public Relations dan Manajer Influencer Tools Later Chrissy Abram .
Sehingga dalam hal ini, kamu perlu mempertimbangkan untuk tidak terlalu terpaku terhadap bagaimana produk/layanan kamu disorot di saluran mereka. Namun, jika kamu ingin memastikan kemitraan target kamu selaras secara estetika, kamu dapat mencari influencer yang selaras dengan gaya brand kamu.
Misalnya, kamu lebih memilih influencer yang menyukai desain yang minimalis dan tidak berisik dan postingan influencer target kamu dapat terlihat elegan di feed mereka, mungkin kamu bisa mengajak dia bekerja sama.
Cari influencer yang sudah membagikan postingan, Reel, video IGTV, atau cerita yang dapat dengan mudah para audiens melihat produk atau layanan kamu.
3. Audiens
Terakhir, yang terpenting untuk mempertanyakan “apakah influencer tersebut memiliki audiens yang tepat untuk merek kamu?” karena bila seorang influencer memiliki audiens yang tepat untuk produk atau layanan bisnis kamu, maka produk, jasa dan layanan kamu tidak boncos!
4. Keyakinan dan Nilai
Lebih dari sebelumnya, media sosial adalah tempat bagi orang-orang untuk berbagi keyakinan dan nilai-nilai mereka. Namun, tidak semua keyakinan dan nilai yang ada pada seseorang sejalan dengan brand kamu. Dengan mengingat hal ini, penting untuk melakukan uji tuntas sebelum menjalin kemitraan.
2. Cek Data Riwayat Kinerja Mereka Apakah Sesuai dengan Sasaran Kampanye?
Kamu berhak untuk melihat riwayat data kinerja influencer sebagai salah satu pertanyaan terpenting untuk diajukan. Sekarang, siapa pun dapat membeli pengikut untuk meningkatkan jumlah pengikut mereka, jadi kamu harus selalu cermat dalam mempelajari riwayat kinerja influencer.
Jika memungkinkan, minta mitra influencer untuk memberikan analytics report akun yang telah terverifikasi, yang meliputi:
- Statistik profil (jumlah pengikut, tayangan, tampilan profil, dan klik situs web)
- Demografi audiens (negara teratas, usia, jenis kelamin, dan waktu paling aktif)
- Ringkasan posting (jangkauan rata-rata, suka, komentar, dan tingkat keterlibatan)
- Postingan berkinerja terbaik
- Ringkasan Instagram Stories (tayangan rata-rata, jangkauan, dan balasan)
- Instagram Stories dengan performa terbaik
Ini akan membantu kamu mendapatkan gambaran yang pasti tentang kinerja seorang influencer, dan apakah mereka cenderung memenuhi sasaran kampanye brand kamu atau tidak.
3. Seberapa Terlibatnya Audience Seorang Influencer?
Perhatikan kembali audience yang terlibat pada influencer, lebih dari sekadar “like” postingan konten Instagramnya. Dimana pada hal ini, lebih berbicara tentang kedekatan (intimacy), percakapan yang dibangun, dan keasliannya.
Kemitraan pemasaran influencer yang paling efektif didasarkan pada kepercayaan followers **************************kepada influencer, maka carilah influencer yang telah menciptakan hubungan dengan orang-orang yang benar-benar menghargai rekomendasi mereka.
Salah satu cara terbaik untuk mengetahui bagaimana sikap audience Instagram seorang influencer adalah melalui bagian komentar.
Baik di Reel Instagram, video IGTV , atau kiriman umpan, bagian komentar adalah indikator yang bagus untuk melihat seberapa terlibat komunitas mereka, dan jenis konten apa yang paling banyak menghasilkan komentar.
4. Apakah Sesuai dengan Anggaran Kamu?
Sebelum bekerja sama dengan influencer, kamu harus mempertimbangkan apakah mereka sesuai dengan anggaran atau budget kamu?
Tidak banyak pedoman khusus mengenai berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk menggunakan jasa promosi influencer, atau berapa banyak brand yang harus dibayar untuk sebuah kolaborasi. Hal ini, sangat tergantung kepada jenis kemitraan influencer yang kamu minati dan influencer.
Pada akhirnya, kamu perlu mempertimbangkan berapa banyak yang akan kamu peroleh dari kemitraan influencer, versus berapa banyak yang dibayar? Duh, pikirkan dulu yang benar-benar ya jangan sampai boncos!
Alternatif lainnya, kamu bisa menggunakan jasa kelola sosial media Tech Team Indonesia. Jadi kamu tidak perlu pusing dengan urusan algoritma, trafik, konten fafifu wasweswos lagi karena sudah ditangani oleh ahlinya!
5. Bagaimana Experience Mereka Bekerja Sama dengan Brand?
Kolaborasi sebuah perusahaan dan influencer sebelumnya, dapat dijadikan sebagai sebuah indikator berharga tentang bagaimana mereka menyikapi pekerjaan mereka.
Pertimbangkan jenis produk atau layanan yang mereka promosikan, seberapa tinggi kualitas produksinya, dan bagaimana mereka memasukan brand kepada strategi konten sehari-hari mereka.
Ini akan memberi kamu ide bagus tentang pendekatan kreatif mereka, dan bagaimana mereka menghubungkan titik-titik para audiens mereka dalam mendorong penjualan produk, jasa dan pelayanan kamu.
Lalu ada baiknya bila kamu mengobrol dengan influencer tentang bagaimana mereka bekerja dengan brand, dan ide kreatif apa yang mereka miliki untuk mempromosikan produk, jasa dna layanna kamu?
Ada baiknya juga bila kamu mengecek riwayat pekerjaan mereka, dengan apakah ada konflik kepentingan berdasarkan kemitraan merek sebelumnya?
6. How Do They Disclose Sponsored Posts*?
Pertanyaan terakhir untuk ditanyakan kepada influencer adalah tentang disclosure atau pengungkapan tentang postingan tersebut adalah “sponsor” atau istilahnya sedang endorse.
Saat melihat riwayat kolaborasi antara produk dan influencer, cobalah untuk periksa apakah mereka:
- Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas
- Gunakan bahasa yang menarik pendengar
- Jangan menganggap disclosure/mengungkapkan nama brand pada sebuah platform sudah cukup
- Hanya membagikan endorsement yang jujur
Nah, inilah 6 tips yang bisa kamu gunakan sebelum menggunakan jasa influencer! Mau tips dan strategi menarik lainnya? Yuk, kepoin artikel lainnya!