10 Tips untuk Membuat Video yang Disukai Audiens – Bayangkan, saat ini kamu sedang mengarahkan tim marketing untuk membuat video di media sosial yang “viral”, atau tim marketing sedang berencana akan membuat konten yang memiliki impact atau pengaruh yang kuat. Mungkin hal ini terdengar mudah sampai benar-benar kamu yang mencobanya sendiri.
Seperti yang diketahui, tidak ada jaminan viralitas saat kamu mengembangkan konten video. Oleh karena itu, Tech Team Indonesia ingin membagikan 10 tips cara membuat video di media sosial yang akan disukai dan dibagikan oleh audiens kamu! Yuk, kita simak bagaimana caranya!
Cara Membuat Video di Media Sosial yang Menarik
Terlepas dari saluran mana yang kamu fokuskan, jika kamu memahami beberapa inti strategi video media sosial, kamu dapat menerapkan pembelajaran apa yang didapat, pada video pemasaran apapun, sehingga nantinya, video kamu akan laris manis di hati audiens yang dituju.
Kedengarannya bagus, bukan?
Tech Team Indonesia ingin membantu kamu dalam membentuk konten yang viral dan menarik— tetapi kamu harus terlebih dahulu melupakan kata “viral”. Pokoknya jangan pikirkan itu. Mengerti?
Oke, kalau begitu, ini dia 10 cara sederhana untuk menerapkan strategi video yang menarik!
1. Mulailah dengan Tujuan
Tanyakan pada diri sendiri, mengapa kamu ingin membuat konten yang luar biasa?
Harus ada alasan yang lebih mendalam, Mengapa kamu ingin membuat konten video? Karena daripada hanya mengedepankan sisi “menyenangkan” ,“keren” dan banyak orang dapat menontonnya, lebih baik kamu berfokus pada tujuan sebuah konten.
Agar konten kamu memiliki manfaat, esensi dan autentik dibanding dengan konten lainnya yang familiar dan pasaran.
Ya, banyak orang yang menonton video bagus dan video dengan konten sangat rapi, tetapi jika pengembangan video tidak terikat pada tujuan, maka kamu hanya membuat konten secara percuma.
Dengan tujuan, kamu bisa menentukan:
- Audiens, yaitu menentukan siapa yang menjadi target sasaran pada konten kamu
- Tujuan, dengan menanyakan “mengapa kamu harus membuat video? Masalah apa yang dipecahkan oleh brand atau memecahkan masalah untuk audiens, dengan mengembangkan konten video? Sehingga kamu perlu memahami masalah apa yang ingin dipecahkan dengan sebuah konten video.
- Hasil yang Diinginkan , yaitu setelah kamu mengembangkan dan mempublikasikan video di media sosial, Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apa yang kamu harapkan terjadi pada bisnis? Dokumentasikan ini. Karena kamu dapat membuat konten video luar biasa yang dinikmati dan dibagikan orang, dan bisa menjadi bahan evaluasi kedepannya.
2. Pilih jenis video
Setelah memahami siapa audiens kamu, apa tujuan kamu, dan hasil apa yang ingin kamu lihat. Kamu dapat memulai dengan mempertimbangkan jenis video media sosial apa yang mungkin ingin dibuat.
Sembilan jenis konten video yang bisa kamu buat, meliputi:
- QnA:Membuat konten pertanyaan atau QnA (Question and Answer). Memangnya video QnA adalah format yang bagus untuk berbagi banyak informasi dengan cara yang mudah dicerna? Jawabannya adalah- Ya!
- BTS (Back The Scene)/Di Balik Layar:Video di balik layar yang bagus dapat menjadi alat follow-up audiens atau pra-awareness yang sangat baik untuk video yang kamu hasilkan.
- Interviews/Wawancara:Apakah kamu memiliki pesan personal, mengapa para pelanggan atau audiens memilih produk kamu? Wawancara mungkin cara terbaik untuk berbagi suara mereka terhadap produk kamu.
- Announcements/Pengumuman:Jika kamu menyukai bila produk atau layanan baru diketahui oleh audiens, video pengumuman tentang produk baru kamu, mungkin akan sempurna bila ditambah dengan video teaser tentang produk kamu.
- How-to Do/Tutorial Menggunakan:Pelajari bagaimana audiens menggunakan produk kamu. Apakah mereka menggunakannya sebagaimana seharusnya? Apakah mereka kebingungan untuk menggunakannya?Maka melakukan eksplorasi terhadap produk kamu diperlukan, bila tidak, kamu bisa membuat challenge bagaimana konsumen mengkreasikan produk kamu dengan unik.
- Product Reviews/Ulasan:Daripada meninjau produk sendiri di media sosial kamu. Mungkin, kamu perlu mempertimbangkan untuk bermitra dengan influencer yang mengulas hal positif soal produk dan brand kamu di media sosial mereka.
- Live Broadcast/Siaran Langsung:Platform media sosial memiliki fitur Live Streaming yang memungkinkan kamu untuk meningkatkan kesadaran atau brand awareness, terhadap produk.
- Vlog/Mini Vlog:Bila kita berbicara tentang emosi, pengalaman, dan peluang. Kamu bisa menjaga percakapan dengan audiens secara ringan, tetapi bisa menghasilkan hasil maksimal dengan vlog atau mini vlog di TikTok, Reels, atau Youtube Shorts. Maka kamu bisa menggunakan vlog seperti A Day In My Life.
3. Menggunakan Teknik Bercerita/Story Telling
Video terbaik dan paling menarik atensi audiens adalah video yang membantu audiens merasakan hubungan kedekatan. Saat kamu mengembangkan konten video yang terhubung dengan audiens, mereka akan dengan senang hati terlibat dengannya, membagikannya, dan mempromosikannya dengan cara lain.
Membungkus cerita yang melibatkan audiens, bisa dikemas secara baik dengan story telling. Selain membuat audiens serasa di nina-bobokan dengan dongeng atau cerita kamu. Hal ini bisa meningkatkan kesadaran di bawah alam sadar mereka.
4. Tunjukkan Kepribadian
Apakah produk dan brand kamu memiliki kepribadian?
Jika tidak, kamu harus dapat menunjukkan beberapa kepribadian. Maksud dari kepribadian ini adalah karakteristik bagaimana video disampaikan. Misalnya video TikTok DEBM yang mengajari soal memasak, tetapi sambil menggunakan alat yang tidak diperlukan sama sekali, sehingga hal ini bisa memancing rasa emosi kesal kepada audiens.
Contoh lainnya adalah video komersil yang dibaluti dengan komedi atau meme yang sedang hangat dibicarakan, seperti meme, “kamu nayea? kamu bertanya-tanya? nih ya biar aku jelasin.”
Orang-orang mungkin berpikir bahwa kamu menyiarkan produk secara lucu. Menunjukkan kepribadian kamu berarti mampu menunjukkan sifat kehangatan, kebaikan, kesetiaan, daya tanggap, atau integritas bisnis dan produk kamu.
5. Upload/Memasukkan Konten Audiens
Terkadang upload konten buatan audiens lain dapat terasa menyenangkan untuk ditonton. Selain itu, algoritma platform media sosial, bisa jauh lebih meningkat ketika video konten kamu tampak kurang performa.
Jangan lupa untuk memasukan credit dan meminta izin secara sopan kepada pemilik video tersebut. Wajib untuk memperhatikan etika dalam meminta izin update konten atau karya orang lain ya!
6. Sertakan Ajakan Bertindak
Menyertakan beberapa ajakan bertindak akan membantu kamu mencapai hasil yang diinginkan. Ajakan bertindak yang mendorong audiens untuk melakukan sesuatu memanglah tidak mudah, karena tidak semua orang memiliki kekuatan dalam persuasif.
Namun kamu bisa memulai dari hal-hal sederhana, seperti menyisipkan kalimat ajakan yang membuat audiens kamu menjadi fomo atau terdesak membeli barang atau produk kamu. Misalnya “Jangan Lupakan Live Streaming Kami! Ada Diskon 50% Saat Kami Streaming Saja!”
7. Berfokus pada Beberapa Detik Pertama
Apa yang kamu katakan, atau lakukan dalam beberapa detik pertama video akan membuat atau menghancurkan peluang kamu untuk menarik perhatian dari audiens yang diinginkan.
Orang akan sangat cepat scroll video kamu, sehingga buatlah impresi yang menarik saat beberapa detik pertama, agar penonton tetap stay bahkan mengulang video secara berulang-ulang.
Meskipun fokus pada keseluruhan cerita yang ingin diceritakan sangatlah penting, namun jangan kesampingkan atensi audiens yang sangat cepat sekali berpaling ketika video kamu terlihat membosankan.
Misalnya kamu bisa menggunakan bidikan pembuka yang menarik untuk menggugah rasa penasaran dan perhatian audiens. Tapi ingat! Jangan menggunakan headline atau judul clickbait atau mengandung unsur 18+. Hal itu hanya akan membuat audiens merasa ilfeel.
8. Mengikuti Tren Video Bentuk Pendek
Berkat TikTok, Reels, dan Youtube Shorts, seluruh lanskap video media sosial telah berubah selama beberapa tahun terakhir. Video singkat dapat menangkap perhatian audiens secara singkat dan cepat.
Bila dahulu audiens harus memperhatikan cara memasak hingga 10-5 menit, kini hanya dengan 30 detik atau 1 menit saja, kamu bisa melihat tutorial memasak apapun secara singkat. Namun efek negatifnya adalah atensi manusia menjadi semakin singkat.
Kabar baiknya adalah jumlah tren, filter, dan metode story-telling yang muncul di TikTok dan Instagram setiap minggu, yang memungkinkan kamu tidak akan pernah kekurangan cara untuk menggunakan video bentuk pendek dalam upaya pemasaran video dan produk kamu.
9. Menggunakan Keterangan pada Video
Gunakan teks keterangan pada video agar semua pemirsa audiens memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati video konten kamu. Misalnya kamu bisa memberikan teks penerjemah, teks otomatis. Sehingga konten lebih inklusif untuk audiens yang lebih banyak terutama bagi mereka yang mengalami gangguan pendengaran.
10. Biarkan Musik Menjadi Bagian dari Pesan.
Musik tidak membantu dalam menceritakan kisah kamu, tetapi ada banyak dalam kasus TikTok dan Instagram Reels, musik sering kali menjadi karakter utama dalam cerita.
Gunakan musik untuk mendorong aksi dan narasi dalam video media sosial, dan kamu akan menemukan orang yang sedang mencari lagu tren. Orang tersebut akan akan menemukan konten video kamu, meskipun mereka mungkin tidak pernah menemukan konten atau akun media sosial kamu sebelumnya.