Yuk Kenali Istilah Hard Selling dan Soft Selling

Halo, Techteamers! Teknik Hard Selling dan Soft Selling adalah dua konsep penjualan yang sangat populer saat ini.

Keduanya sering diimplementasikan pada berbagai usaha penjualan maupun promosi. Keduanya mempunyai strength poin yang berbeda antar satu dan yang lainnya.

Penasaran ? Yuk, simak informasi selengkapnya, Techteamers!

Apa itu Hard Selling dan Soft Selling?

Ada beberapa versi definisi dari Hard Selling. Jika kita rujuk dari kata asalnya, arti dari Hard Selling adalah sebuah metode pemasaran secara langsung dan terbuka.

Pengertian secara luasnya, Hard Selling adalah sebuah strategi pemasaran untuk melakukan penjualan yang bersifat direct atau langsung.

Tujuannya adalah untuk melakukan transaksi terhadap produk yang diiklankan dengan cepat.

Teknik Hard Selling kerap kali disebut dengan metode yang agresif. Metode ini tidak memanfaatkan kedekatan dengan konsumen, tidak ada basa-basi dan bersifat to the point untuk mendorong calon konsumen segera melakukan transaksi.

Kelemahannya, metode ini kurang mempertimbangkan faktor awareness audiens untuk bertahan pada produk kita dan urusan jangka panjang lainnya.

Sedangkan, Soft Selling adalah strategi penjualan dengan pendekatan yang lebih halus, berproses, dan cenderung membuat orang penasaran.

Soft selling membuat calon pelanggan tidak merasa bahwa mereka ditawari produk. Namun mereka mengenali fungsi atau manfaat produk tersebut, menemukan kedekatan tersendiri dengan produk hingga akhirnya mereka akan terpancing untuk mencari tahu lebih jauh.

Nah, Techteamers sudah tahu kan pengertian serta perbedaan dari Hard Selling dan Soft Selling dalam pemasaran produk?

Kalau kamu mau terapin teknik yang mana nih sobat Techteamers? Semoga bermanfaat, ditunggu artikel selanjutnya ya!

Terima kasih sudah membaca artikel kami seputar fenomena orang-orang lebih tertarik dengan video Tik Tok yang receh alias bikin ketawa, techteamers.