Pakai Strategi “Viral” Biar Bisnismu Laku Keras – Semua orang pasti ingin memiliki bisnis yang gemilang. Tercapainya target penjualan suatu produk, adalah kebahagiaan setiap pengusaha setelah bersusah payah membangun bisnis.
Namun kenyataannya, hal tersebut tidaklah mudah. Ada banyak para pengusaha atau entrepreneur yang sering dihadapi oleh momen jatuh bangun dan asam pahitnya kehidupan bisnis.
Hal ini memang peristiwa biasa dan seharusnya diterima secara lapang dada oleh setiap pengusaha, namun ada saja para pengusaha yang berada di ujung tanduk untuk banting stir atau gulung tikar.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi para pengusaha atau entrepreneur kesulitan dalam menjual produk, baik dalam faktor internal maupun eksternal.
Dilansir dari Jurnal Entrepreneur ada faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi penjualan produk, yaitu:
Faktor Internal
- Kurangnya perencanaan strategi pemasaran yang berorientasi pada konsumen. Sebaiknya buatlah usaha yang berangkat dari “keresahan” pribadi atau empathy. Bila perlu awali bisnismu dengan 3R Principle of Design Thinking
- Target pasar yang tidak spesifik
- Kurangnya jumlah pemasok alat baku, dan bila sekali ada membutuhkan harga yang mahal
- Perencanaan finansial yang kurang matang
Faktor Eksternal
- Tidak membangun value produk yang unik dan tidak menunjukan ciri khas identitas produk yang kuat, sehingga tidak bisa menarik perhatian pelanggan.
- Tidak efektif dan efisien karena memiliki sumber daya manusia yang lemah.
Tapi kalian tidak perlu khawatir, karena kalian bisa membaca tips artikel Merancang Bisnis Efisien & Efektif di Era 4.0 supaya bisnismu makin lancar jaya.
Dari faktor yang sudah diketahui, kita perlu melakukan sebuah strategi, yaitu Strategi “Viral” yang bisa menjadi solusi terbaik apapun jenis usahanya.
Yuk, kita bahas strategi viral ini!
Apa Itu Strategi V-I-R-A-L?
Arti dari viral ini bukanlah maksud yang sebenarnya yang berarti trending. Melainkan, merupakan sebuah singkatan dari Value, Industry, Reach, Attract, & Loyal dalam sebuah bisnis. Yuk, kita bahas satu-satu secara ringkas!
1. Value
Setiap produk yang dikeluarkan oleh setiap perusahaan pasti memiliki nilai keunggulan atau value proposition.
Nilai keunggulan yang ditawarkan kepada konsumen adalah bentuk dari manfaat apa yang dijadikan sebagai alasan mengapa konsumen mau membeli barang atau jasa kamu.
Kamu bisa menanyakan hal ini kepada bisnis atau produk kamu:
- Apa sih value (nilai) dari produk kamu sehingga orang mau membelinya?
- Seberapa unik produk kamu dengan produk lainnya?
- Apa yang membuat produk kamu disukai banyak orang?
- Apa tujuan dari produk kamu?
Misalnya ketika kamu punya bisnis ikan segar untuk konsumsi, kamu tidak hanya menjual ikan di rumah atau toko, melainkan kamu bisa menjualnya lewat aplikasi mobile, website atau media sosial.
Hal ini tidak hanya membuat usahamu lebih terlihat profesional dan canggih, melainkan promosi jualan ikanmu bisa mencapai target pasar yang lebih luas!
Selain itu juga kamu bisa melayani konsumen kamu lebih efektif dan efisien dengan fitur yang ditawarkan oleh Tech Team Indonesia.
Kamu kini bisa membuat website dan aplikasi mobile sekaligus memiliki sosial media yang terkelola supaya bisnis kamu makin dilirik pembeli, cukup dengan harga yang murah.
Nantinya, akun sosial media, aplikasi, dan website dapat menjadi salah satu value proposition yang unik untuk jualan ikan segar kamu! Yuk, coba konsultasi sekarang juga!
2. Industry
Tentunya para setiap pengusaha atau entrepreneur harus memiliki satu fokus dan komitmen pada bisnis, karena:
- Satu bisnis akan memakan waktu yang banyak untuk riset pasar, riset kompetitor, riset produk, membangun produk atau jasa dll sehingga perlu memaksimalkan waktu yang ada, meningkatkan value
- Perlu untuk mengeksekusi ide-ide out of the box yang meningkatkan value pada produk atau jasa
Pada bagian ini kamu perlu memastikan pertanyaan soal ini:
- Apa yang menjadi fokus pada bisnismu?
- Mengapa kamu harus menjalankan bisnis ini?
- Bagaimana peluang bisnis ini di industri makanan, manufaktur, fashion, dll?
3. Reach
Reach atau jangkauan adalah bagaimana usaha para entrepreneur untuk mencapai target pasar den memberikan informasi tersebut secara berulang kali atau frequently. Hal ini dilakukan untuk membangun brand awareness. Oleh karena itu, pastikan dahulu siapa yang menjadi target pasar kalian!
Bagaimana ya tips untuk membangun brand awareness seperti para entrepreneur sukses? Yuk, coba baca artikel ini Yuk Kepoin Rahasia Bisnis Ala Kak Jill & Dibalik Brand Mixue Viral di Kalangan Gen-Z
4. Attract
Inilah usaha untuk menarik banyak pelanggan pada bisnis kalian, karena pelanggan adalah kunci untuk meningkatkan skala bisnis kalian dalam jangka panjang, kan?
Sehingga kalian perlu untuk memastikan bisnis untuk selalu relevan dan mengundang pelanggan baru. Jangan lupa untuk selalu berinovatif dan kreatif pada produk kamu!
Ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti untuk menarik banyak pelanggan, yaitu:
- Identifikasi target pasar kalian. Misalnya target pasar kalian adalah remaja berumur 15-30 tahun, nah kalian perlu riset apa saja konten, media, iklan apa saja yang relevan dengan mereka. Hal ini dibutuhkan, supaya menumbuhkan kedekatan atau intimate antara produk dan konsumen. Kabar gembiranya, kini Tech Team Indonesia melayani untuk mengelola sosial media kamu. Jika penasaran, kamu bisa dm instagram kami di @techteam_indonesia
- Terlibat secara aktif dengan orang-orang yang ada di target pasar
- Cari tahu berapa sumber daya yang dibutuhkan untuk mendatangkan pelanggan baru.
5. Loyal
Loyalitas atau kesetiaan dalam konteks bisnis bisa meningkatkan penjualan, karena loyalitas atau kesetiaan ini dapat menggerakan konsumen untuk melakukan pembelian secara langsung.
Sehingga kamu perlu mempertanyakan beberapa pertanyaan pada produk kamu:
- Apakah konsumen telah puas? Apa produk telah memenuhi ekspektasi pelanggan?
- Apa yang menjadi keputusan pelanggan untuk membeli produk saya?
- Apa ikatan emosi antara pelanggan saya dan produk saya?
- Apa saya sudah memberikan kemudahan dalam memperoleh produk yang diinginkan pelanggan? Salah satunya bisa beralih kepada digital, seperti menggunakan sosial media,website atau aplikasi mobile.
Terima kasih karena telah membaca artikel ini, untuk tips menarik lainnya klik laman artikel pada laman ini ya!